Tentang Kami

Yayasan Halimon Al - Asyi

Dampak Konflik yang berkepanjangan telah menghancurkan perekonomian masyarakat dan tatanan kehidupan serta peradaban yang berkepanjangan, sehingga dampak tersebut mengakibatkan keterpurukan mental dan idiologi yang di anut secara turun temurun oleh masyarakat Aceh. Dampak Tsunami telah meluluhlantakkan seluruh struktur dan Infrastruktur pemerintahan dan masyarakat, dan pasca tersebut telah memporak-porandakan perekonomian rakyat ketitik paling dasar. Dampak dari itu pula, konflik yang berkepanjangan dapat diselesaikan dengan perundingan yang menghasilkan kesepakatan bersama atau yang disebut dengan Memorandum of Understanding (MoU) di Helsinki.

Dampak terjadinya kedua faktor tersebut, jutaan dolar dana mengucur untuk merehabilitasi kehancuran yang di akibatkan oleh gempa dan tsunami serta dana konpensasi atau re-integrasi untuk para korban konflik. Pembentukan Badan Rehabilitasi Rekontruksi (BRR) dan Badan Re Integrasi Aceh (BRA) yang dibentuk oleh pemerintah ternyata tidak mampu menjadikan Aceh bangkit dari keterpurukan. Pemanfaatan dana yang tidak ter-organisir dengan tanpa menelusuri kedua dampak di atas, dan dengan penetapan batas waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap Aceh, maka mengakibatkan terjadinya tumpang-tindih program antara Pemerintah, BRR, BRA dan NGO-NGO Internasional Dan ketika batas waktu yang ditetapkan telah sampai, maka seluruh program juga dianggap telah selesai. BRR telah dibubarkan dan NGO NGO Internasional juga telah meninggalkan Aceh, ribuan rekomendasi dan sertifikat juga telah diberikan kepada banyak pihak tanpa menganalisa dampak yang terjadi terhadap masyarakat yang ditinggalkan dengan moral ketergantungan.

Team

Meet With IT Experts

Pull Maradona

President & CEO

Rohit Pande

President & CEO

Makhaia Antitni

President & CEO

Mincin Funo

President & CEO

Zingzian Zizu

President & CEO

Claire Divas

President & CEO

Isabella Croline

Project Manager

Jullia siger

Product Designer

Corey Anderson

President & CEO